Dalam sebuah perjalanan pelayaran yang tidak biasa, Vincent Hulu dan penumpang kapal pesiar lainnya mengalami serangkaian kejadian luar biasa saat melintasi kawasan misterius Segitiga Bermuda. Selama lima hari, mereka berhadapan dengan fenomena alam yang tidak terduga, mulai dari peralatan navigasi yang gagal berfungsi, pusaran air misterius, hingga pipa yang tiba-tiba meledak.
Perjalanan yang dimulai dari New York menuju ke selatan ini diwarnai dengan cuaca yang sangat tidak menentu. Vincent, sebagai dokumentator pribadi, berhasil merekam detik-detik mendebarkan ketika kapal pesiar tersebut melaju di tengah lautan angker yang terkenal akan hilangnya berbagai kapal dan pesawat tanpa jejak.
Dalam narasinya, Vincent membagikan bagaimana awak kapal dan penumpang melakukan persiapan darurat, termasuk latihan menghadapi kebakaran dan situasi medis darurat, sebagai antisipasi kejadian tak terduga selama pelayaran. Meskipun dikelilingi oleh aura misteri, kehidupan di atas kapal tetap berlangsung, termasuk pernikahan yang berlangsung di tengah laut dan pemakaman laut untuk mengenang anggota keluarga yang telah meninggal.
Menariknya, di tengah kondisi yang bisa jadi menegangkan bagi sebagian orang, Vincent dan awak kapal lainnya justru menemukan cara untuk menikmati momen-momen unik, seperti bermain basket dan futsal di dek kapal yang terletak di tengah Segitiga Bermuda. Mereka juga melakukan pemakaman laut pada malam hari, menambahkan unsur emosional dalam perjalanan mereka.
Pelayaran ini bukan hanya tentang menghadapi tantangan alam di Segitiga Bermuda, tetapi juga tentang kebersamaan, keberanian, dan kemampuan manusia untuk menemukan kegembiraan dalam situasi apapun. Vincent dan penumpang lainnya membuktikan bahwa dengan persiapan dan ketenangan, bahkan perjalanan melintasi kawasan paling misterius di dunia dapat berubah menjadi sebuah petualangan yang berharga dan tak terlupakan.